Rabu, 12 November 2014

Batasan Konsepsual Ekonomi Kesehatan

EKONOMI KESEHATAN
SUTARMO FKM UNIVET BANTARA SUKOHARJO


I. PENDAHULUAN
A.Batasan Konsepsual

Ilmu ekonomi atau ekonomika didefinisikan sebagai ilmu tentang usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan alat-alat pemuas kebutuhan yang langka adanya. Samuelson ( 1976) mendifinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang bagaimana manusia dan masyarakat melakukan pilihan dengan atau tanpa menggunakan sarana uang untuk memanfaatkan sumberdaya yang langka dalam menghasilkan berbagai barang dan jasa dan mendistribusikan diantara mereka bagi keperluan konsumsi, pada saat ini atau di masa mendatang, diantara berbagai manusia dan keompok yang ada di masyarakat.
Timbulnya ilmu ekonomi disebabkan, kebutuhan manusia ( baik sebagai konsumen maupun produksen ) yang tidak terbatas sedangkan sarana untuk memenuhinya tidak cukup tersedia. Karena sarana yang sifatnya langka itulah maka manusia dalam memenuhi kebutuhannya harus melakukan pilihan ( chois ). Inilah sebabnya, ada ahli ekonomi yang merumuskan secara sederhana bahwa ilmu ekonomi pada dasarnya adalah ilmu memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas guna memperoleh benefit yang sebesar-besarnya.

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup ilmu ekonomi biasanya digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1. Ekonomi positif yaitu menguraikan teori dan kejadian ekonomi secara apa adanya
2. Ekonomi Normatif yaitu menguraikan teori dan kejadian ekonomi dalam kerangka normatif ( aspek nilai, etika ).
Sebagian besar ilmu-ilmu ekonomi yang bersifat terapan, bersifat normatif seperti Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Pedesaan, Ekonomi Sumber Daya Alam, Ekonomi Sumber Daya Manusia, dan Ekonomi Kesehatan . Cara penggambaran ilmu-ilmu ekonomi ini biasanya dengan grafik, model matematis, dan statistik.
Ilmu ( studi ) merupakan suatu bentuk pengetahuan yang sistematis yang disusun dengan berbagai upaya secara sadar. Usaha yang secara sadar ini membentuk sikap mental atau metode analisis dalam menguji generalisasi atau pertanyaan-pertanyaan tertentu. Sehingga ilmu akhirnya akan menghasilkan teori, dalil, definisi, hipotesis dan ramalan.

C. Pilihan ( Chois )
Sudah diungkapkan di depan, bahwa ilmu ekonomi hakekatnya ilmu memilih. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan yang tidak terbatas sementara sumber daya terbatas. Kebutuhan ( needs ) yang dibahas dalam ilmu ekonomi hanyalah kebutuhan yang bersifat ekonomi dan bukan kebutuhan non ekonomi. Sifat-sifat kebutuhan ekonomi adalah :
1. Berbeda antara satu orang dengan yang lain
2. Tidak sama sepanjang waktu
3. Berkembang baik kuantitas maupun kualitasnya
4. Dapat saling melengkapi atau saling bertentangan
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas itu, juga dapat dilihat dari jenis kebutuhannya seperti kebutuhan primer-sekender, kebutuhan jasmani-rokhani, kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang. Kebutuhan-kebutuhan ini harus dipenuhi dengan berbagai cara. Cara yang dipergunakan dengan menggunakan atau mengkonsumsi barang-barang privat-publik, barang produksi-konsumsi, barang substitusi atau saling mengganti dan barang komplementer ( saling melengkapi ), barang kongkrit dan barang abstrak ( jasa ).
Sumber Daya yang langka atau terbatas dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia di atas antara lain :
1. Sumber Daya Alam ( natural resources )
2. Sumber Daya Manusia (human resources )
3. Sumber Daya Modal ( capital resources )
4. Kewiraswastaan ( entrepreneurship )
5. Teknologi dan menejemen
Berbagai sumber daya ini dimanfaatkan/diproduksikan dengan berbagai alternatif dan untuk mendapatkannya diperlukan biaya ( pengorbanan ). Atas dasar kenyataan ini kemudian timbul konsep biaya kesempatan ( opportunity Cost ) yaitu biaya yang harus dibayar karena memanfaatkan sumber daya yang ada untuk suatu hal dan bukan untuk hal yang lain. Pengorbanan ini dalam ilmu ekonomi harus dicari pengorbanan yang terkecil. Hasil pemanfaatan Sumber Daya untuk memproduksi barang/jasa selanjutnya harus didistribusikan agar sampai ke konsumen sehingga melahirkan biaya distribusi.

D. Tujuan, Masalah dan Sistem Ekonomi
Hakekat tujuan ekonomi baik bagi individu maupun masyarakat ( negara ) yaitu agar individu ( masyarakat/negara ) dapat menjadi makmur terpenuhi kebutuhan ekonominya dan bukan kebutuhan yang non ekonomi. Tujuan itu, misalnya dirumuskan menjadi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tinggi, harga-harga stabil, pengangguran dapat diatasi, adanya keadilan dalam distribusi dan sebagainya.
Sedangkan masalah-masalah pokok ekonomi meliputi :
1. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya ?
2. Bagaimana cara memproduksinya ?
3. Untuk siapakah barang dan jasa dibuat ?
4. Bagaimana caranya agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan ?
5. Mengapa terjadi masalah kenaikan harga ? dan seterusnya
Upaya untuk mencapai tujuan dan menanggulangi masalah ekonomi tersebut, tergantung dari sistem ekonomi yang dianut. Yang dimaksud sistem ekonomi adalah hubungan atau keterkaitan antara komponen ( unsur ) ekonomi dalam kerangka hukum, adat/budaya dan politik yang mengatur bagaimana komponen-komponen tersebut melakukan aktivitasnya menuju cita-cita atau tujuan yang ditetapkan.
Di dunia ini, banyak sekali sistem ekonomi yang dijalankan, namun dapat digolongkan menjadi tiga :
1. Sistem Ekonomi Kapitalis ciri-cirinya :
2. Mengandalkan Laissez faire ( kebebasan ) dan persaingan
3. Swasta bebas melakukan produksi, konsumsi dan distribusi
4. Pemilikan alat produksi dan sumber daya oleh swasta
5. Harga ditetapkan oleh mekanisme pasar
6. Peran negara sebagai penguasa sangat kecil
7. Tujuan mencari laba atau keuntungan setinggi-tingginya
8. Sering disebut sebagai sistem ekonomi ekstrim kanan




1. Sistem Ekonomi Terencana/Terpusat/Komunis
1) Pemilikan sumber daya/alat produksi oleh negara, swasta dan masyarakat tidak berhak memilikinya
2) Pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi oleh negara
3) Mekanisme pasar diganti dengan perencanaan terpusat oleh negara
4) Sering kali disebut sistem ekonomi ekstrim kiri

2. Sistem Ekonomi Campuran/Sosialis Demokrasi
1) Perpaduan antara sistem ekonomi kapitalis dan komunis, yang membedakan adalah derajat dominasi antara dua sistem tersebut, dan hal tersebut dipengaruhi oleh sistem nilai dan falsafah bangsa
2) Pemilikan negara berdampingan dengan kepemilikan swasta, tetapi dalam hal tertentu negara bisa monopoli karena untuk kepentingan rakyat
3) Mekanisme pasar diimbangi dengan perencanaan dari negara lewat aturan-aturan untuk memperlancar produksi, distribusi dan konsumsi
4) Inisiatif dan kreativitas ekonomi dari swasta/masyarakat dikembangkan dan negara memberikan motivasi, bimbingan dan pengawasan

II. EKONOMI KESEHATAN

1. Batasan Konseptual
Ekonomi Kesehatan adalah disiplin ilmu ekonomi yang diterapkan kepada topik-topik kesehatan ( Prijono Tjiptoherijanto dan Budhi Soesetyo, 1994)). Klarman mendefinisikan Ekonmi Kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan. Secara rinci WHO mendefinisikan bahwa ekonomi kesehatan adalah penggunaan ilmu ekonomi untuk kuantifikasi sumberdaya yang digunakan untuk penggunaan sumberdaya tersebut untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, serta kuantifikasi dampak upaya-upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap produktifitas individu maupun produktifitas nasional.
Berdasarkan definisi- definisi di atas, maka sebenarnya ekonomi kesehatan merupakan penggabungan dua ilmu yang sudah “ mapan “ yaitu ilmu ekonomi dan ilmu kesehatan khususnya kesehatan masyarakat. Secara garis besar, ilmu ekonomi telah dibahas di awal tulisan ini. Selanjutnya di bawah ini, akan dikemukakan ilmu kesehatan masyarakat.
Dalam leteratur-literatur ilmu kesehatan, disebutkan secara klasik batasan ilmu kesehatan masyarakat yang dikemukakan oleh Winslow ( Indan Entjang,1997 ) yaitu merupakan ilmu dan seni yang bertujuan untuk :
1. Pencegahan penyakit,
2. Memerpanjang hidup,
3. Meningkatkan derajat kesehatan dan efisiensi
Dengan jalan menimbulkan, menyatukan, menyalurkan, mengkoordinir usaha-usaha di dalam masyarakat ke arah terlaksananya usaha-usaha :
1. Memperbaiki kesehatan lingkungan
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
3. Pendidikan kesehatan bagi masyarakat
4. Pengorganisasian elayanan kesehatan
5. Pengembangan organisasi sosial untuk menjamin standar hidup yang sehat
Sehingga setia warga negara memperoleh haknya menikmati hidup sehat dan umur panjang.

B. Tujuan dan Bidang Garapan
Tujuan akhir dari ilmu ekonomi kesehatan adalah tercapainya keadaan sehat yang optimal. WHO merumuskan keadaan sehat sebagai keadaan yang bukan hanya bebas dari penyakit, akan tetapi juga sehat secara mental dan sosial yang menjamin agar setiap individu dapat menikmati hidup secara produktif.
Sedangkan garapan ilmu kesehatan masyarakat, tentu saja adalah tentang keadaan kesehatan masyarakat itu sendiri serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan mengetahui keadaan kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka ilmu kesehatan masyarakat akan dapat menentukan, merencanakan dan melaksanakan intervensi strategis dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Menurut Blum ( 1974 ), terdapat empat faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan yaitu faktor lingkungan, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Dalam skema di bawah, keadaan kesehatan yang merupkan fokus ilmu kesehatan digambarkan dengan ukuran morbiditas, mortalitas dan status gizi masyarakat.


Skema Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keadaan Kesehatan :



Penduduk



Genetik


Ling Kes
-Fisik Morbiditas Upaya Kesehatan
-Biologik Mortalitas - Input
-Ekonomi Gizi - Proses
-Sosbud - Out put





Perilaku
Kesehatan











Berdasarkan skema di atas, faktor lingkungan mempunyai pengaruh terbesar terhadap status kesehatan, dalam hal ini termasuk tanah, bahan kimia, lingkungan biologis seperti faktor penyakit dan sosial. Ke dua faktor perilaku meliputi perilaku masyarakat memelihara kesehatannya, mulai dari perilaku promotif, preventif dan perilaku mencari pengobatan apabila jatuh sakit.
Sedangkan faktor ke tiga adalah pelayanan kesehatan. Termasuk dalam faktor pelayanan kesehatan yaitu pelayanan promotif, preventif, pelayanan kuratif dan pelayanan rehabilitatif. Di sini perlu dibedakan antara pelayanan kesehatan ( health services ) dengan upaya kesehatan ( health care ). Upaya kesehatan mengandung pengertian yang lebih luas, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sedangkan pelayanan kesehatan mengandung pengertian yang lebih sempit, yang biasanya lebih bersifat pelayanan pengobatan dan pelayanan pencegahan terbatas, misalnya immunisasi, antenatal care dll. Ke empat adalah faktor keturunan atau genetik, yang peranannya paling kecil dalam penentuan keadaan kesehatan, seperti diabetes dan seterusnya.
Mencermati faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan di atas, maka dapat disimpulkan rincian bidang garapan ( ontologi ) ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut :
1. Epidemology yaitu cabang imu kesehatan masyarakat yang melakukan pengukuran derajat kesehatan masyarakat/penduduk menurut tempat dan waktu.
2. Kesehatan Lingkungan yaitu cabang ilmu kesehatan masyarakat yang bidang garapannya meliputi masalah-masalah lingkungan
3. Perilaku dan Pendidikan kesehatan adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang menggarap faktor-faktor perilaku
4. Administrasi Kesehatan Masyarakat adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang menggarap masalah perencanaan, mengelola dan mengevaluasi berbagai pelayanan dan program kesehatan
5. Demografi adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang menggarap dinamika kependudukan






1. Isu-Isu Pokok Dalam Ekonomi Kesehatan
Setidaknya terdapat empat isu pokok yang ada dalam ekonomi kesehatan yaitu :
1) Mobilisasi sumber daya
Upaya memobilisasi sumber daya yang terbatas dalam bidang kesehatan yang kita hadapi dewasa ini menjadi tantangan Ekonomi kesehatan, misalnya bagaimana meningkatkan anggaran pemerintah untuk kesehatan, bagaimana memobilisasi sumber dana di masyarakat lewat upaya pengembangan Askes dan penyesuaian tarif yankes dan sebagainya.
2) Alokasi sumber daya
Seperti telah disebutkan di depan, bahwa ilmu ekonomi sebenarnya merupakan ilmu untuk pilih memilih ( choices ) diantara sumber daya agar diperoleh hasil yang optimal. Dewasa ini, alokasi anggaran kesehatan lebih banyak tercurah pada program kuratif. Ke depan seiring proses pergeseran paradigma baru kesehatan, alokasi ini akan bergeser ke arah program yang mengutamakan upaya preventif dan promotif. Juga alokasi anggaran untuk biaya operasional, gaji, obat dan bahan dan seterusnya, merupakan tantangan dari ekonomi kesehatan.

3) Efesiensi dan efektifitas
Di tengah keterbatasan sumber daya di bidang kesehatan, maka sumbangan ekonomi kesehatan sangat diperlukan. Misalnya dalam aspek efisiensi ( daya guna ) dan efektivitas ( hasil guna ) dari program/proyek kesehatan melalui analisa Cost Benefit Analysis ( CBA ) dan Cost Effectiveness Analysis ( CEA). Dalam hal ini, ekonomi kesehatan membantu dan mengkaji perbandingan biaya dengan manfaat atau biaya dengan hasil dari alternatif yang kita pilih.




4) Mekanisme pasar dan meningkatnya peran swasta di kesehatan
Ekonomi kesehatan harus dapat membantu memberikan solusi terbaik dan menguntungkan semua pihak adanya peningkatan peran swasta dalam dunia kesehatan. Apakah mekanisme pasar harus diterapkan dalam dunia Yankes ?


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar