PENGARUH EKONOMI TERHADAP STATUS GIZI
Di
susunoleh:
Bahrudin
Saleh (1351700051)
Diah
Indriyani(1351700054)
Fidyah
Astuti (1351700010)
Herlina
(1351700021)
Karimah
Esti Rahayu (1351700019)
Ria
Nofitasari(1351700039)
Wahyu
Setyaningsih (1351700041)
Dosen:
Sutarmo,
SE., M.Pd
UNIVERSITAS
VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan kliping
yang berjudul “Pengaruh Ekonomi terhadap Status Gizi” dengan lancar. Karena berkat dan
karunia-Nyalah makalah ini dapat disusun dan diselesai pada waktunya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan kliping ini masih
jauh dari sempurna untuk itu saya sebagai penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan penulisan makalah
ini.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Sukoharjo, 27
oktober 2014
DAFTAR
ISI
Halaman Judul........................................................................................................... 1
Kata Pengantar...................................................................................................... 2
Daftar Isi
...............................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah
................................................................................. 5
1.3 Tujuan
................................................................................................... 5
BAB II ISI
2.1
Pembahasan
.......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan..........................................................................................
. 9
3.2
Saran..................................................................................................... 9
Daftar Pustaka
..................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai negara berkembang Indonesia
memiliki angka pertumbuhan penduduk yang
sangat tinggi, tapi tidak seimbang
dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang maksimal. Kurangnya
kemampuan dan keterbatasan dalam mengelola Sumber
Daya Alam (SDA) dimana seharusnya kekayaan alam
dapat di manfaatkan dengan kurangnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan
pada akhirnya Sumber Daya Alam (SDA)
dapat dilihat sebagai bahan mentah saja. Padahal dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
dapat meningkatkan status ekonomi masyarakat yang mana dapat meningkatkan derajat
ekonomi. Dengan rendahnya status ekonomi akan menjadikan masyarakat semakin
miskin.
Salah satu dampak dari kemiskinan
akan mengakibatkan kualitas kesehatan menurun, yang berpengaruh akibat
rendahnya ekonomi adalah kekurangan gizi akibat daya beli yang kurang. Kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan yang menggambarkan kurangnya pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian,
tempat berteduh dan lain-lain. (Emil Salimbahwa)
Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan tergantung
pada besar kecilnya pendapatan keluarga. Keluarga dengan pendapatan terbatas
kemungkinan besar akan kurang memenuhi
kebutuhan makanannya terutama untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya.
Selain itu tingkat pendapatan dapat menentukan pola makan. Orang dengan tingkat
ekonomi rendah biasanya akan membelanjakan sebagian besar pendapatan untuk
makanan, sedangkan orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan berkurang belanja
untuk makanan. (FKM UI, 2007 : 176)
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah
1. Apa itu Ekonomi?
2. Apa itu Kesehatan?
3. Apa itu ekonomi kesehatan ?
4. Apa itu gizi ?
5. Apa pengaruh ekonomi terhadap status gizi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
1. Mengetahui apa itu ekonomi.
2. Mengetahui apa itu kesehatan.
3. Mengetahui apa itu ekonomi kesehatan.
4. Mengetahui apa itu gizi.
5. Menengetahui pengaruh ekonomi kesehatan terhadap status gizi.
BAB 2
ISI
2.1 Pembahasan
1. Ekonomi
Ekonomi berasal
dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti
aturan. Jadi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang aturan rumah tangga.
Salah satu
pengertian lain dari ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
orang atau masyarakat membuat pilihan dengan menggunakan sumber daya
yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara alternatif untuk
menghasilkan barang dan jasa dan distribusi untuk konsumsi masyarakat saat ini
dan akan datang.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia
memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan sumber daya terbatas, sehingga
memperoleh kepuasan yang maksimum. Ilmu memilih, bagaimana mengalokasikan
sumber daya yang terbatas shg memperoleh manfaat atau benefit yang
sebesar-besarnya. (Pengantar Teori Ekonomi, 2005)
2.
Kesehatan
Kesehatan
adalah Keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.
Kesehatan
dipakai hanya untuk makna “tiadanya penyakit atau luka”. Lalu pada tahun 1948,
Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO), yang baru saja didirikan sebagai unit kesehatan global dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengeluarkan definisi kesehatan yaitu kaadaan bugar secara
fisik, mental, dan sosial yang lengkap, dan bukan hanya tiadanya penyakit
ataupun kelemahan.
3.
Ekonomi Kesehatan
Ekonomi Kesehatan dapat dikatakan sebagai
aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan. Ekonomi
Kesehatan menurut World Health Organization (WHO) adalah penggunaan ilmu ekonomi untuk
kuantifikasi sumber daya yang digunakan untuk penggunaan sumber daya tersebut
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, serta kuantifikasi dampak upaya
preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap produktivitas individu maupun
produktivitas nasional. Ekonomi Kesehatan merupakan
integrasi ilmu ekonomi dengan Ilmu
Kesehatan khususnya kesehatan masyarakat.
4.
Gizi
Gizi atau Nutrition adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Gizi
merupakan substansi organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu
yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan
kesehatan optimal tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.
5.
Pengaruh ekonomi terhadap status gizi
Masalah kesehatan yang menimbulkan perhatian
masyarakat cukup besar akhir-akhir ini adalah masalah gizi kurang dan gizi
buruk. Walaupun sejak tahun 1989 telah terjadi penurunan prevalensi gizi kurang
yang relatif tajam, mulai tahun 1999 penurunan prevalensi
gizi kurang dan gizi buruk pada balita relatif lamban dan cenderung tidak
berubah. Saat ini terdapat 10 provinsi dengan prevalensi gizi kurang di atas
30, dan bahkan ada yang di atas 40 persen, yaitu di Provinsi Gorontalo, Nusa
Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.
Kurang Energi dan Protein (KEP)
pada tingkat parah atau lebih populer disebut busung lapar, dapat menimbulkan
permasalahan kesehatan yang besar dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada
anak. Menurut data Susenas 2003, diperkirakan sekitar 5 juta (27,5 persen) anak
balita menderita gizi kurang, termasuk 1,5 juta (8,3 persen) di antaranya
menderita gizi buruk. Data Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun
2004 masih terdapat 3,15 juta anak (16 persen) menderita gizi kurang dan 664
ribu anak (3,8 persen) menderita gizi buruk. Pada tahun 2005 dilaporkan adanya
kasus gizi buruk tingkat parah atau busung lapar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur,
serta beberapa provinsi lainnya. Penderita kasus gizi buruk terbesar yang
dilaporkan terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
yaitu terdapat 51 kasus yang dirawat di rumah sakit sejak Januari sampai dengan
Mei 2005. Jumlah kasus di sembilan provinsi sampai Juni 2005 dilaporkan
sebanyak 3.413 kasus gizi buruk dan 49 di antaranya meninggal dunia.
Munculnya kejadian gizi buruk ini merupakan masalah yang
menunjukkan bahwa masalah gizi buruk yang muncul hanyalah sebagian kecil dari
masalah gizi buruk yang sebenarnya terjadi. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat misalnya,
berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan sejak Januari-Juni 2005 hanya
ditemukan sekitar 900 kasus. Namun, diperkirakan terdapat 2.200 balita marasmus
kwashiorkor. Masalah busung lapar terutama dialami oleh anak balita yang
berasal dari keluarga miskin.
Dari semua
masalah kesehatan yang ada tersebut menunjukkan bahwa ekonomi atau pendapatan
suatu masyarakat sangat berpengaruh pada status gizi masyarakat tersebut.
Kemampuan untuk membeli bahan makanan yang berkualitas dengan gizi yang seimbang
disebabkan karena daya beli dan pengetahuan pula. Dari pengertian ini dapat
dijelaskan bahwa semakin basar pendapatan dan pengetahuan dari masyarakat akan
semakin tinggi pamenuhan gizi dan semakin baik pula status gizi pada
masyarakat. Status gizi yang rendah dan masalah-masalah kesehatan terjadi
karena rendahnya daya beli barang atau jasa untuk pemunuhan kesehatannya,
sedangakan rendahnya daya beli tersebut disebabkan karena rendahnya pendapatan
serta pengetahuan kesehatan yang kurang.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan kepuasan yang maksimum.
2.
Kesehatan
adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.
3.
Ekonomi
Kesehatan adalah penggunaan ilmu ekonomi untuk kuantifikasi sumber daya yang
digunakan untuk penggunaan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan, serta kuantifikasi dampak upaya-upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap
produktivitas individu maupun produktivitas nasional.
4.
Gizi adalah
substansi organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
5.
Pengaruh
ekonomi terhadap status gizi adalah semakin tinggi tingkat ekonomi seorang semakin baik
status gizinya, sedangkan semakin rendah tingkat ekonomi seorang semakin rendah
daya beli sehingga semakin buruk status gizinya. Status ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan gizi dipengaruhi tingkat pengetahuan pula.
3.2 Saran
Berdasarkan
penjelasan diatas upaya untuk meningkatkan status gizi adalah dengan cara
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi seimbang,
seiring dengan peningkatan ekonomi atau penghasilan harus disertai dengan
peningkatan pengetahuan tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan kesehatan
terutama gizi.
Daftar Pustaka
Sutarmo, 2014, Ekonomi Kesehatan.
________, 2005, Pengantar Teori
Ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar