Rabu, 10 Desember 2014

PENGARUH EKONOMI TERHADAP STATUS GIZI



PENGARUH EKONOMI TERHADAP STATUS GIZI
335468_170056173089777_1007385580_o.jpg







Di susunoleh:
Bahrudin Saleh (1351700051)
Diah Indriyani(1351700054)
Fidyah Astuti (1351700010)
Herlina (1351700021)
Karimah Esti Rahayu (1351700019)
Ria Nofitasari(1351700039)
Wahyu Setyaningsih (1351700041)

Dosen:
Sutarmo, SE., M.Pd







UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2014
 










KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan kliping yang berjudul “Pengaruh Ekonomi terhadap Status Gizi” dengan lancar. Karena berkat dan karunia-Nyalah makalah ini dapat disusun dan diselesai pada waktunya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan kliping ini masih jauh dari sempurna untuk itu saya sebagai penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Sukoharjo,  27 oktober  2014












DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................... 1
Kata Pengantar......................................................................................................      2
Daftar Isi ...............................................................................................................     3
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ......................................................................................      4
1.2  Rumusan Masalah .................................................................................      5
1.3  Tujuan ...................................................................................................      5
BAB II ISI
          2.1 Pembahasan ..........................................................................................     6
BAB III PENUTUP
          3.1 Kesimpulan.......................................................................................... .    9
          3.2 Saran.....................................................................................................      9
Daftar Pustaka .....................................................................................................      10

          







BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
            Sebagai negara berkembang Indonesia memiliki  angka pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, tapi tidak seimbang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang maksimal. Kurangnya kemampuan dan keterbatasan dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) dimana seharusnya kekayaan alam dapat di manfaatkan dengan kurangnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan pada akhirnya Sumber Daya Alam (SDA) dapat dilihat sebagai bahan mentah saja. Padahal dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dapat meningkatkan status ekonomi masyarakat yang mana dapat meningkatkan derajat ekonomi. Dengan rendahnya status ekonomi akan menjadikan masyarakat semakin miskin.
            Salah satu dampak dari kemiskinan akan mengakibatkan kualitas kesehatan menurun, yang berpengaruh akibat rendahnya ekonomi adalah kekurangan gizi akibat daya beli yang kurang. Kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan yang menggambarkan kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh dan lain-lain. (Emil Salimbahwa)

            Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga. Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang  memenuhi kebutuhan makanannya terutama untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya. Selain itu tingkat pendapatan dapat menentukan pola makan. Orang dengan tingkat ekonomi rendah biasanya akan membelanjakan sebagian besar pendapatan untuk makanan, sedangkan orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan berkurang belanja untuk makanan. (FKM UI, 2007 : 176)


1.2       Rumusan Masalah

Perumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah
1.      Apa itu Ekonomi?
2.      Apa itu Kesehatan?
3.      Apa itu ekonomi kesehatan ?
4.      Apa itu gizi ?
5.      Apa pengaruh ekonomi terhadap status gizi?

1.3       Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
1.      Mengetahui apa itu ekonomi.
2.      Mengetahui apa itu kesehatan.
3.      Mengetahui apa itu ekonomi kesehatan.
4.      Mengetahui apa itu gizi.
5.      Menengetahui pengaruh ekonomi kesehatan terhadap status gizi.



BAB 2
ISI
2.1 Pembahasan
1.      Ekonomi

Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Jadi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang aturan rumah tangga.
Salah satu pengertian lain dari ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana orang atau masyarakat membuat pilihan dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara alternatif untuk menghasilkan barang dan jasa dan distribusi untuk konsumsi masyarakat saat ini dan akan datang.
 Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan sumber daya terbatas, sehingga memperoleh kepuasan yang maksimum. Ilmu memilih, bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas shg memperoleh manfaat atau benefit yang sebesar-besarnya. (Pengantar Teori Ekonomi, 2005)

2.      Kesehatan

Kesehatan adalah Keadaan sejahtera dari badan,  jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan dipakai hanya untuk makna “tiadanya penyakit atau luka”. Lalu pada tahun 1948, Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO), yang baru saja didirikan sebagai unit kesehatan global dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengeluarkan definisi kesehatan yaitu kaadaan bugar secara fisik, mental, dan sosial yang lengkap, dan bukan hanya tiadanya penyakit ataupun kelemahan.

3.      Ekonomi Kesehatan

Ekonomi Kesehatan dapat dikatakan sebagai aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan. Ekonomi Kesehatan menurut World Health Organization (WHO) adalah penggunaan ilmu ekonomi untuk kuantifikasi sumber daya yang digunakan untuk penggunaan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, serta kuantifikasi dampak upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap produktivitas individu maupun produktivitas nasional.  Ekonomi Kesehatan merupakan integrasi  ilmu ekonomi dengan Ilmu Kesehatan khususnya kesehatan masyarakat.

4.      Gizi

Gizi atau Nutrition adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Gizi merupakan substansi organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,  membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.

5.      Pengaruh ekonomi terhadap status gizi


Masalah kesehatan yang menimbulkan perhatian masyarakat cukup besar akhir-akhir ini adalah masalah gizi kurang dan gizi buruk. Walaupun sejak tahun 1989 telah terjadi penurunan prevalensi gizi kurang yang relatif tajam,  mulai  tahun 1999 penurunan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada balita relatif lamban dan cenderung tidak berubah. Saat ini terdapat 10 provinsi dengan prevalensi gizi kurang di atas 30, dan bahkan ada yang di atas 40 persen, yaitu di Provinsi Gorontalo, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.
Kurang Energi dan Protein (KEP) pada tingkat parah atau lebih populer disebut busung lapar, dapat menimbulkan permasalahan kesehatan yang besar dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak. Menurut data Susenas 2003, diperkirakan sekitar 5 juta (27,5 persen) anak balita menderita gizi kurang, termasuk 1,5 juta (8,3 persen) di antaranya menderita gizi buruk. Data Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2004 masih terdapat 3,15 juta anak (16 persen) menderita gizi kurang dan 664 ribu anak (3,8 persen) menderita gizi buruk. Pada tahun 2005 dilaporkan adanya kasus gizi buruk tingkat parah atau busung lapar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, serta beberapa provinsi lainnya. Penderita kasus gizi buruk terbesar yang dilaporkan terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu terdapat 51 kasus yang dirawat di rumah sakit sejak Januari sampai dengan Mei 2005. Jumlah kasus di sembilan provinsi sampai Juni 2005 dilaporkan sebanyak 3.413 kasus gizi buruk dan 49 di antaranya meninggal dunia.
Munculnya kejadian gizi buruk ini merupakan masalah yang menunjukkan bahwa masalah gizi buruk yang muncul hanyalah sebagian kecil dari masalah gizi buruk yang sebenarnya terjadi. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat misalnya, berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan sejak Januari-Juni 2005 hanya ditemukan sekitar 900 kasus. Namun, diperkirakan terdapat 2.200 balita marasmus kwashiorkor. Masalah busung lapar terutama dialami oleh anak balita yang berasal dari keluarga miskin.
Dari semua masalah kesehatan yang ada tersebut menunjukkan bahwa ekonomi atau pendapatan suatu masyarakat sangat berpengaruh pada status gizi masyarakat tersebut. Kemampuan untuk membeli bahan makanan yang berkualitas dengan gizi yang seimbang disebabkan karena daya beli dan pengetahuan pula. Dari pengertian ini dapat dijelaskan bahwa semakin basar pendapatan dan pengetahuan dari masyarakat akan semakin tinggi pamenuhan gizi dan semakin baik pula status gizi pada masyarakat. Status gizi yang rendah dan masalah-masalah kesehatan terjadi karena rendahnya daya beli barang atau jasa untuk pemunuhan kesehatannya, sedangakan rendahnya daya beli tersebut disebabkan karena rendahnya pendapatan serta pengetahuan kesehatan yang kurang.














BAB 3
PENUTUP
3.1       Kesimpulan

1.             Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan kepuasan yang maksimum.
2.             Kesehatan adalah  keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
3.             Ekonomi Kesehatan adalah penggunaan ilmu ekonomi untuk kuantifikasi sumber daya yang digunakan untuk penggunaan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, serta kuantifikasi dampak upaya-upaya preventif,  kuratif dan rehabilitatif terhadap produktivitas individu maupun produktivitas nasional.
4.             Gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
5.             Pengaruh ekonomi terhadap status gizi adalah semakin tinggi tingkat ekonomi seorang semakin baik status gizinya, sedangkan semakin rendah tingkat ekonomi seorang semakin rendah daya beli sehingga semakin buruk status gizinya. Status ekonomi untuk memenuhi kebutuhan gizi dipengaruhi tingkat pengetahuan pula.

3.2        Saran
            Berdasarkan penjelasan diatas upaya untuk meningkatkan status gizi adalah dengan cara meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi seimbang, seiring dengan peningkatan ekonomi atau penghasilan harus disertai dengan peningkatan pengetahuan tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan kesehatan terutama gizi.


Daftar Pustaka

Sutarmo, 2014, Ekonomi Kesehatan.
________, 2005,  Pengantar Teori Ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar