Senin, 05 Desember 2011

MASALAH KESPRO DI KALANGAN REMAJA Oleh : Sutarmo


MASALAH KESPRO DI KALANGAN REMAJA


                                              Oleh  : Sutarmo

ABASTRAK

Masa remaja ( “ puber” atau adolesensi “ atau “ akil balig”) merupakan masa yang paling kritis dari kehidupan seseorang. Mengapa? Sebab masa inilah merupakan masa peralihan atau transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan, baik secara fisik, psikis, dan juga sosial.
        Berbagai perubahan tersebut dapat menimbulkan persoalan-persoalan yang kemungkinan dapat mengganggu perkembangan remaja selanjutnya. Diantara persoalan yang dihadapi para remaja adalah masalah kesehatan reproduksi ( Kespro ). Untuk memenuhi permintaan  Panitia Sosialisasi Kespro HIMPRODI Kesmas FKM Univet Bantara Sukoharjo, maka dalam tulisan yang singkat ini akan diketengahkan berbagai fakta perilaku kespro yang makin memprihatinkan, arti pentingnya kespro remaja, tumbuh kembang remaja dan ciri – ciri perubahan pada remaja.

Seperti Gunung Es
         Masih ingat kasus video yang merekam mesum pelajar SMA di Bulu  yang menggegerkan warga ? Polres Sukoharjo menetapkan DA, 17, pelajar SMA di Bulu, Sukoharjo sebagai tersangka kasus penyebaran video mesum di Desa Ngasinan, Bulu, Sukoharjo itu.   DA ditetapkan sebagai tersangka karena menjadi pembuat sekaligus penyebar video mesum berdurasi 25 detik tersebut. DA dijerat dengan Pasal 29 UU No 44/2008 tentang Pornografi dengan ancaman pidana penjara maksimal 12 tahun.
 DA merekam adegan mesum yang dilakukan teman satu sekolahnya di Bulu, yaitu DR, 16, asal Tawangsari dengan ID, 16, asal Bulu pada Jumat (11/3). DA mengetahui perbuatan mesum yang dilakukan DR dan ID dari teman satu sekolahnya yang juga pemilik rumah di Desa Ngasinan yang digunakan untuk melakukan perbuatan mesum itu. DA tidak memperingatkan kedua sejoli itu tapi justru secara sembunyi-sembunyi merekam dengan menggunakan kamera handphone (HP). Dia merekam dari atap menggunakan tangga untuk memanjatnya. Atap di rumah itu tidak ada plafonnya. Lalu, dua sejoli itu sadar kalau perbuatan mereka direkam,
          Penelitian yang dilakukan oleh Benny Benu, menunjukkan bahwa sebanyak 68 % kalangan remaja Indonesia pernah berhubungan seks.  Dalam penelitian yang  dilakukan pada 2009 itu juga disebutkan 87 % kalangan remaja sudah pernah menonton film porno atau blue film. Terutama mereka yang tinggal di kota besar  seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung ( Media Indonesia, 10 Agustus 2010).
          Analisa yang dilakukan oleh Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, UI memperlihatkan bahwa sekitar 43 % responden melahirkan anak pertamanya kurang dari 9 bulan sejak tanggal pernikahannya. Meski angka tersebut meliputi angka kelahiran premature, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa terdapat proporsi yang cukup besar di antara mereka yang telah hamil sebelum menikah.  Tentang Aborsi,  para ahli memperkirakan( tidak ada angka resmi karena aborsi adalah illegal di Indonesia) bahwa kasus aborsi di Indonesia adalah sekitar 2, 4 juta jiwa per tahun dan sekitar 700 ribu di antaranya dilakukan oleh para remaja.
          Menurut berbagai penelitian, dari  waktu ke waktu ternyata permasalahan kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja semakin meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, dewasa ini persoalan kesehatan reproduksi remaja (KRR) memperoleh perhatian tidak saja di Indonesia tetapi juga secara internasional
          Perilaku hubungan seksual sebelum menikah makin sering dipraktekkan oleh para remaja,  makin banyak remaja yang terjangkit berbagai jenis Penyakit  Menular Seksual ( PMS),  serta tidak sedikit remaja yang melakukan tindakan aborsi ( pengguguran kandungan).  Umur masa remaja umumnya berkisar antara 11 – 21 tahun yang terdiri atas usia 11-13 tahun  biasa disebut dengan masa remaja awal atau pubertas, usia 14 – 18 tahun  masa remaja dan usia 19 -21 tahun  masa pemuda. Menurut klasifikasi World Health Organization ( WHO ) 10 -19 tahun. Sementara United Nations ( UN ) menyebutnya sebagai anak muda ( youth ) untuk usia 15 – 24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam batasan kaum muda ( young people ) yang mencakup usia 10 – 24 tahun.
            Berbagai kasus  perilaku menyimpang di atas, nampaknya hanyalah gunung es       ( iceberg), di mana jumlah kasus sesungguhnya jauh lebih banyak dari kasus yang tampak.  Kecenderungan makin menjamurnya perilaku menyimpang tsb, juga bisa kita ikuti melalui berbagai media masa baik cetak maupun elektronik.
          Di satu sisi kecenderungan remaja untuk melakukan berbagai tindakan yang membahayakan kesehatan mereka sendiri semakin meningkat, namun di sisi lain ternyata pengetahuan para rejmaja itu sendiri mengenai aspek kesehatan reproduksi yang harus mereka miliki sangatlah rendah.  Berbagai informasi yang mereka peroleh kebanyakan bukan berasal dari mereka yang memang ahli di bidangnya, namun justru dari sumber informasi yang tidak jarang justru menyesatkan.

Mengapa perlu tahu kespro ?
           Keadaan tersebut menunjukkan bahwa betapa remaja membutuhkan bantuan guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan kesehatan reproduksi yang dihadapinya melalui pengambilan keputusan yang tepat sehingga tidak merugikan dirinya maupun masa depannya.  Diperlukan suatu mekanisme pendidikan untuk membantu remaja agar mereka mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
          Bertambahanya pengetahuan tentang kespro, tentu tidak dimaksudkan agar para remaja mencoba melakukan hubungan seks namun justru agar mereka memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab.  Melalui pendidikan kespro, remaja  juga diharapkan  mempunyai pengetahuan mengenai anatomi serta proses reproduksinya, serta kemungkinan resiko yang timbul apabila berperilaku reproduksi yang tidak sehat. Juga dimaksudkan agar remaja dapat memanfaatkan waktu remajanya yang terbatas untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif dan sehat untuk mempersiapkan masa depannya.  Ingat “ REMAJA HARI INI ADALAH PEMIMPIN  MASA DEPAN”
         Kesehatan reproduksi (KR) secara umum didefinisikan sebagai kondisi sehat dari system, fungsi dan proses alat reproduksi yang kita miliki. Pengertian sehat tersebut tidak semata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosila-kultural. Oleh karena itu, dalam Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan di Kairo (1994), kespro diartikan keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental dan social dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.
         Remaja perlu mengetahui kespro, seperti disebutkan tadi,  agar  mereka memiliki informasi  yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya.  Dengan informasi yang benar tersebut diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkahlaku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.  Selain itu, dengan mengetahui berbagai aspek kespro maka remaja akan dapat melakukan berbagai tindakan pencegahan atau sedini mungkin melakukan tindakan pengobatan bila memiliki permasalahan dengan system, proses dan fungsi-fungsi reproduksi.
         Katakanlah : “ Adakah sama orang-orang  yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran( QS.39. Az-Zumar : 9)
        Berbagai pengetahuan dasar  yang perlu dimiliki remaja agar mempunyai kespro yang baik adalah pengenalan mengenai system, proses dan fungsi alat reproduksi yang  dimiliki, berbagai perubahan yang dialami dan ciri-cirinya, bahaya narkoba dan miras pada kespro, PMS dan HIV/AIDS, program pendewasaan usia kawin,  pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual,  bahaya perilaku sex bebas terhadap kelainan anak dan keturunan, kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya,  memperkuat kepercayaan diri  agar mampu mengatakan “ tidak “ pada hal-hal yang negative dan  persiapan nikah ( hamil dan persalinan).
         Menurut para ahli,  informasi dasar KR tersebut perlu diberikan sedini mungkin tentu saja dengan cara yang berbeda-beda  pada setiap tingkatan kelompok umur. Dalam hadis  diriwayatkan oleh Abu Daud bahwa bila anak sudah berumur 10 tahun hendaklah dipisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan, antara ibu bapak dan anak-anaknya. “ Suruhlah/latihlah anak-anakmu mengerjakan Sholat sejak mereka berumur tujuh tahun, pukulah mereka ( berilah mereka hukuman ) bila mereka tidak mau ( enggan) melaksanakan sholat bila umur mereka sudah sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka dari tempat tidurmu”.

Perubahan dan Ciri-Cirinya
      Terdapat beberapa  ciri perubahan pada remaja, seperti pertumbuhan fisik, perubahan psikis dan perubahan sosial. Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa kanak-kanajk dan masa dewasa. Untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat itu, remaja membutuhkan makan dan tidur yang lebih banyak. Kadang-kadang orang tua tidak mau mengerti menghadapi hal ini dan menjadi marah bila anaknya terlalu banyak makan atau terlalu banyak tidur.
              Perubahan fisik yang dialami remaja laki-laki dan perempuan dapat dilihan pada bagan di bawah ini.
REMAJA LAKI-LAKI
REMAJA PEREMPUAN
-          Badan lebih berotot( terutama bahu dan dada)
-          Pertambahan berat dan tinggi badan
-          Suara membesar
-          Membesarnya kelenujar gondok
-          Tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, kaki, tangan, dada dan ketiak
-          Testis membesar( kalau terangsang dapat mengeluarkan sperma)
-          Mengalami mimpi basah
-          Tumbuh jerawat di wajah

-        Bertambah tinggi badan
-        Tumbuh rambut di sekitar alat kelamin dan ketiak
-        Payudara mulai membesar
-        Pinggul makin membesar
-        Mengalami haid untuk pertama kali ( menarche)
-        Tumbuh jerawat di wajah
 
       Perubahan psikis pada remaja berkaitan dengan keadaan emosi remaja yang masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Secara umum perubahan psikologis yang terjadi pada remaja laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada bagan di bawah ini
       
REMAJA LAKI-LAKI
REMAJA PEREMPUAN
-          Tertarik pada lawan jenis
-          Menunjukkan kejantanan
-          Rendah diri, malu cemas, bimbang
-          Lebih senang membantah
-          Kurang pertimbangan
-          Mudah terpengaruh
-        Tertarik pada lawan jenis(ingin mempercantik diri)
-        Kecemasan
-        Saat menjelang haid lebih perasa, mudah sedih, marah, cemas
-        Menonjolkan diri
      Pada usia remaja wawasan sosial mereka bertambah luas, sehingga pada masa ini remaja juga mengalami beberapa perubahan. Remaja dalam dunia sosial ini berusaha untuk mencapai kedewasaan, ia ingin tenggelam dalam berbagai kegiatan dan berusaha dengan sekuat tenaga ingin mendapatkan penerimaan dan dikasihi oleh orang di sekitarnya. Hal ini seringkali mempengaruhi tingkah laku dan penampilannya. Perubahan –perubahan yang terjadi berkaitan dengan bagaimana remaja mengadakan interaksi dengan lingkungannya baik dengan orang tua dan keluarga, hubungan dengan guru dan sekolah, hubungan dengan teman sebanya maupun dengan orang dewasa lainnya.
             
Sejak Dini
           Sebagai penutup dari tulisan singkat ini, perlu kirannya ditegaskan bahwa pendidikan kespro mestinya dilakukan lebih awal  tentu lebih baik. Seperti yang dilakukan oleh SD Al Firdaus bekerja sama dengan Komite SD Al Firdaus yang menyelenggarakan talk show  membahas pendidikan seks bagi anak ( Solo Pos, 4/4-2011 hal X).  Semua pihak hendaknya dapat berperan dalam pendidikan kespro ini. Jumlah remaja yang sangat besar ( 21 % ) merupakan sumber daya manusia yang potensial bila dipersiapkan sejak dini. Sebagaimana yang ditegaskan Mustafa Al-gulayani, “ Sesungguhnya ditangan remaja maju mundudrnya ummat dan dipundaknya pula hidup dan matinya ummat”. Semoga bermanfaat.
                                                                                                Gayamsari, 4 April 2011
          




Referensi
BKKBN. Modul Pelatihan Belajar Mandiri Bagi Widyaiswara. Jakarta.2000
_________.  Kesehatan Seksual. Jakarta.2002.
BKKBN Jateng, Buku Pedoman Konseling KRR. Semarang. 2008
_____________. Remaja Hari Ini Adalah Pemimpin Masa Depan. Semarang.2007
_____________.  Membantu Remaja Memahami Dirinya. Semarang. 2008.
HU Solo Pos. Video Mesum Pelajar SMA Beredar. Solo.15 Maret 2011.
HU Solo Pos.  SD AL Firdaus Bahas Pendidikan Seks. Solo. 4 April 2011 hal X
Kantor Menteri Negara Kependudukan.  Fungsi Reproduksi Dalam Keluarga. Jakarta.200.
Saifuddin,EF,dkk. Seksualitas Remaja.  Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 1999


        









Tidak ada komentar:

Posting Komentar