Jumat, 30 Desember 2011

Seri Manajemen SDM :Bagaimana Menjadi Pimpinan yang visioner?


Bagaimana Menjadi Pimpinan yang visioner?
Oleh Sutarmo


Manajer  adalah seseorang yang mempunyai wewenang untuk memerintah orang lain. Atau, seseorang yang di dalam menjalankan pekerjaanya, untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan, menggunakan bantuan  orang lain.
Pendekatan
1.     Traits ( Sifat, perangai) atau kualitas yang diperlukan seseorang untuk menjadi pimpinan
2.     Behavior ( perilaku) yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif
Kedua pendekeatan ini berasumsi bahwa apabila seseorang mempunyai karakteristik atau kelitas dan perilaku ttt, akan menjadi seorang pemimpin dalam situasi apapun ia ditempatkan Contingency,  yang mendasarkan atas faktor-faktor situasional, untuk menentukan gaya kepemimpinan yang efektif Tugas Pemimpin
Berkewajiban untuk mencapai tujuan organisasi dan memberikan perhatian terhadap kebutuhan para karyawan di bawahnya
R.L.  Khan :
1.     Memberikan kepuasan thp kebutuhan langsung para bawahannya
2.     Menyusun “jalur “ pencapaian tujuan
3.     Menghilangkan hambatan-hambatan pencapaian tujuan
4.     Mengubah tujuan karyawan shg tujuan mereka bisa berguna secara organisatoris
Robert c. Miljus pemimpin bertanggung jawab :
1.     Menentukan tujuan pelaksanaan kerja yang realistis ( kuantitas, kualitas, keamanan dsb)
2.     Melengkapi para karyawan dengan sumberdana-sumberdana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya
3.     Mengkomunikasikan kepada para karyawan ttg apa yang diharapkan dari mereka
4.     Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi
5.     Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi  apabila memungkinkan
6.     Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif
7.     Menilai pelaksanaan pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya
8.     Menunjukan perhatian kepada para karyawan
WEWENANG KEPEMIMPINAN
Wewenang adalah hak untuk bertindak atau mempengaruhi tingkah laku orang yang dipimpinnya.
Dari Mana Wewenang ?
1.     Dari Atasan  :  seseorang yang diberi wewenang untuk memerintah dari atasannya, cara ini biasa disebut top down authority.
2.     Bottom up  authority :  pimpinan dipilih ( diterima) oleh mereka yang menjadi bawahannya
Mana yang terbaik ?
KRETERIA MEMILIH PEMIMPIN
1.     Keinginan untuk menerima tanggung jawab
Kemampuan untuk bisa perceptive ( persepsi ) : kemampuan untuk  mengamati atau menemukan kenyataan dari suatu lingkungan. SWOT diri dan lingkungannya . Kemempuan untuk bersikap obyektif
   Obyektivitas  adalah kemampuan untuk melihat suatu peristiwa atau masalah secara rasional, impersonal,  dan tidak bias. Obyektivitas merupakan perluasan dari kemampuan perseptive.  Perceptivitas menimbulkan kepekaan terhadap fakta, kajadian dan kenyataan-kenyataan yang lain, maka obyektivitas membantu pimpinan untuk meminimumkan faktor-faktor  emosional dan pribadi yang mungkin mengaburkan realitas
4. Kemampuan untuk menentukan prioritas
     Memilih mana yang penting, dan mana yang tidak
5. Kemampuan untuk berkomunikasi
    Kemampuan untuk memberi dan menerima informasi.
STUDI TENTANG KEPEMIMPINAN
 1. Studi Sifat-sifat pemimpin : berpandangan bahwa pempinan itu dilahirkan, dan bukannya dibuat.
Menggunakan dua pendekatan:
a. Membandingkan sifat-sifat pemimpin dan yang bukan pemimpin
b. Membandingkan sifat-fisat pemimpin efektif dan yang tidak efektif
Kesimpulannya : pemimpin  mempunyai ciri-ciri agak lebih jangkung, cerdas, lebih extrovert, lebih percaya diri. Bagaimana? Napoleon ( pendek) dan Lincoln (pemurung dan introvert) bisa menjadi pemimpin yang disegani Studi Perilaku Pemimpin/Gaya kepemimpinan(style of leadership)
Mencoba meneliti tentang apa yang dilakukan oleh pemimpin yang efektif, bagaimana mendelegasikan tugas, bagaimana mereka berkomunikasi dan memotivisir bawahan. Kesamaannya dengan  studi kualitas, yaitu menganggap bahwa ada suatu cara terbaik untuk memimpin. Bedanya, studi perilaku pemimpin  merupakan sesuatu yang bisa dipelajari.
Gaya kepemimpinan? Pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tt.
Pembagian menurut Harris, yaitu The autocratic leader, the participative leader dan the free-rein leader a. The autocratic leader ( pemimpin otokratik)
   Yaitu menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahannya terpusat ditangannya.
 b. The Participative Leader
     Yaitu menjalankan kemepimpinannya dengan konsultasi. Bawahan akan didorong untuk meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Tapi manajer tidak mendelegasikan wewenangnya.
c. The Free Rein Leader
    Yaitu, pemimpin mendelegasikan wewenangnya untuk mengambil
Mengambil keputusan kepada para bawahan dengan agak lengkap. Prinsipnya, pemimpin akan mengatakan “ Inilah pekerjaan yang harus saudara lakukan,. Saya tidak peduli bagaimana  cara mengerjakannya, asalkan pekerjaan tsb bisa diselesaikan dengan baik.
Pembagian menurut J. Reddin dengan  “Reddin 3 D theory” yaitu apabila seorang pemimpin berorientasi pada tugas ( task) yang diberikan ataukah pada manusia yang mengerjakannya.
Bagian  I, memisahkan/tidak memperhatikan baik pelaksanaan tugas, maupun orang yang melaksanakannya
Bagian II, lebih memperhatikan pelaksanaan tugas, dan sedikit perhatian pada orang yang melaksanakannya
Bagian III,  sangat memperhatikan orang yang melaksanakannya dan sedikit perhatian pada pelaksanaan tugasnya
Bagian IV, sangat memperhtikan, baik pada pelaksanaan tugas maupun orang yang melaksanakannya.
Reddin 3 D styles
1 – I      Deserter
1 -  E     Bureaucrat
2 – I      Autokrat
2 -  E      Benevolent Autocrat
3 -  I       Missionary                     I                               E
3 -  E       Developer               o         3                4
4 -  I         Compromiser          p              E  I
4 -  E       Executive               M              E  E
                                                 
                                                                1                 2
                                                          I                                   I
                                                          Orientasi pd tugas
MEMILIH GAYA KEPEMIMPINAN
Pilih mana ?
Memilih gaya yang cocok dengan memperhatikan berbagai faktor, seperti organisasi, manajer, bawahan dan situasi penugasan.  Ini disebut dengan pendekatan continegncy
Macam Motivasi Positif
1.     Penghargaan thp pekerjaan yang dilakukan
      kebanyakan manusia senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikan dengan baik
2. Informasi
    Latar belakang atau alasan suatu tindakan
3. Pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai seorang individu
      Suatu perhatian yang diberikan dapat menimbulkan akibat yang berbeda-beda ( konsep “individual differences”), sebab itu jangan berlebihan
4.   Persaingan
       Umumnya seiap orang senang bersaing secara jujur. Manajer dapat memberikan hadiah untuk pemenang
5. Partisipasi
Macam Motivasi Positif
5. Partisipasi
    “ democratic management atau consultative  supervision “. Partisipasi ini membawa manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik, karena banyaknya sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang diberkan dan adanya perasaan diperlukan ( feeling of importance )
6.     Kebanggaan
      memberikan tantangan yang wajar, keberhasilan mengalahkan  tantangan akan memberikan kebanggaan .
7.     Uang
      Penggunaan uang  sebagai alat motivasi  terutama berguna untuk memuaskan kebutuhan yang bersifat pisiologis.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar