Bagaimana Menjadi Pimpinan yang
visioner?
Oleh Sutarmo
Manajer adalah seseorang yang mempunyai wewenang
untuk memerintah orang lain. Atau, seseorang yang di dalam menjalankan
pekerjaanya, untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan, menggunakan bantuan orang lain.
Pendekatan
1.
Traits ( Sifat, perangai)
atau kualitas yang diperlukan seseorang untuk menjadi pimpinan
2.
Behavior ( perilaku) yang
diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif
Kedua
pendekeatan ini berasumsi bahwa apabila seseorang mempunyai karakteristik atau
kelitas dan perilaku ttt, akan menjadi seorang pemimpin dalam situasi apapun ia
ditempatkan Contingency, yang
mendasarkan atas faktor-faktor situasional, untuk menentukan gaya kepemimpinan
yang efektif Tugas Pemimpin
Berkewajiban
untuk mencapai tujuan organisasi dan memberikan perhatian terhadap kebutuhan
para karyawan di bawahnya
R.L. Khan :
1.
Memberikan kepuasan thp
kebutuhan langsung para bawahannya
2.
Menyusun “jalur “
pencapaian tujuan
3.
Menghilangkan hambatan-hambatan
pencapaian tujuan
4.
Mengubah tujuan karyawan
shg tujuan mereka bisa berguna secara organisatoris
Robert c.
Miljus pemimpin bertanggung jawab :
1.
Menentukan tujuan
pelaksanaan kerja yang realistis ( kuantitas, kualitas, keamanan dsb)
2.
Melengkapi para karyawan
dengan sumberdana-sumberdana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya
3.
Mengkomunikasikan kepada
para karyawan ttg apa yang diharapkan dari mereka
4.
Memberikan susunan hadiah
yang sepadan untuk mendorong prestasi
5.
Mendelegasikan wewenang
apabila diperlukan dan mengundang partisipasi
apabila memungkinkan
6.
Menghilangkan hambatan
untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif
7.
Menilai pelaksanaan
pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya
8.
Menunjukan perhatian
kepada para karyawan
WEWENANG
KEPEMIMPINAN
Wewenang
adalah hak untuk bertindak atau mempengaruhi tingkah laku orang yang
dipimpinnya.
Dari
Mana Wewenang ?
1.
Dari Atasan : seseorang yang
diberi wewenang untuk memerintah dari atasannya, cara ini biasa disebut top
down authority.
2.
Bottom up authority : pimpinan dipilih (
diterima) oleh mereka yang menjadi bawahannya
Mana
yang terbaik ?
KRETERIA
MEMILIH PEMIMPIN
1.
Keinginan untuk menerima
tanggung jawab
Kemampuan
untuk bisa perceptive ( persepsi ) : kemampuan untuk mengamati atau menemukan kenyataan dari suatu
lingkungan. SWOT diri dan lingkungannya . Kemempuan untuk
bersikap obyektif
Obyektivitas
adalah kemampuan untuk melihat suatu peristiwa atau masalah secara
rasional, impersonal, dan tidak bias.
Obyektivitas merupakan perluasan dari kemampuan perseptive. Perceptivitas menimbulkan kepekaan terhadap
fakta, kajadian dan kenyataan-kenyataan yang lain, maka obyektivitas membantu
pimpinan untuk meminimumkan faktor-faktor
emosional dan pribadi yang mungkin mengaburkan realitas
4.
Kemampuan untuk menentukan prioritas
Memilih mana yang penting, dan mana yang
tidak
5.
Kemampuan untuk berkomunikasi
Kemampuan untuk memberi dan menerima
informasi.
STUDI
TENTANG KEPEMIMPINAN
1. Studi Sifat-sifat pemimpin : berpandangan
bahwa pempinan itu dilahirkan, dan bukannya dibuat.
Menggunakan
dua pendekatan:
a.
Membandingkan sifat-sifat pemimpin dan yang bukan pemimpin
b.
Membandingkan sifat-fisat pemimpin efektif dan yang tidak efektif
Kesimpulannya
: pemimpin mempunyai ciri-ciri agak
lebih jangkung, cerdas, lebih extrovert, lebih percaya diri. Bagaimana?
Napoleon ( pendek) dan Lincoln (pemurung dan introvert) bisa menjadi pemimpin
yang disegani Studi
Perilaku Pemimpin/Gaya kepemimpinan(style
of leadership)
Mencoba
meneliti tentang apa yang dilakukan oleh pemimpin yang efektif, bagaimana
mendelegasikan tugas, bagaimana mereka berkomunikasi dan memotivisir bawahan.
Kesamaannya dengan studi kualitas, yaitu
menganggap bahwa ada suatu cara terbaik untuk memimpin. Bedanya, studi perilaku
pemimpin merupakan sesuatu yang bisa
dipelajari.
Gaya
kepemimpinan? Pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan
organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tt.
Pembagian
menurut Harris, yaitu The autocratic
leader, the participative leader dan the free-rein leader a. The autocratic leader ( pemimpin otokratik)
Yaitu menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk
menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi
bawahannya terpusat ditangannya.
b. The Participative Leader
Yaitu menjalankan kemepimpinannya dengan
konsultasi. Bawahan akan didorong untuk meningkatkan kemampuan mengendalikan
diri dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Tapi manajer tidak
mendelegasikan wewenangnya.
c. The Free Rein Leader
Yaitu, pemimpin mendelegasikan wewenangnya
untuk mengambil
Mengambil
keputusan kepada para bawahan dengan agak lengkap. Prinsipnya, pemimpin akan
mengatakan “ Inilah pekerjaan yang harus saudara lakukan,. Saya tidak peduli
bagaimana cara mengerjakannya, asalkan
pekerjaan tsb bisa diselesaikan dengan baik.
Pembagian
menurut J. Reddin dengan “Reddin 3 D
theory” yaitu apabila seorang pemimpin berorientasi pada tugas ( task) yang diberikan
ataukah pada manusia yang mengerjakannya.
Bagian I, memisahkan/tidak memperhatikan baik
pelaksanaan tugas, maupun orang yang melaksanakannya
Bagian II,
lebih memperhatikan pelaksanaan tugas, dan sedikit perhatian pada orang yang
melaksanakannya
Bagian
III, sangat memperhatikan orang yang
melaksanakannya dan sedikit perhatian pada pelaksanaan tugasnya
Bagian IV,
sangat memperhtikan, baik pada pelaksanaan tugas maupun orang yang
melaksanakannya.
Reddin 3 D
styles
1 – I Deserter
1 - E
Bureaucrat
2 – I Autokrat
2 - E
Benevolent Autocrat
3 - I
Missionary
I E
3 - E
Developer o 3 4
4 - I
Compromiser p E
I
4 - E
Executive M E
E
1 2
I
I
Orientasi pd tugas
MEMILIH
GAYA KEPEMIMPINAN
Pilih mana
?
Memilih
gaya yang cocok dengan memperhatikan berbagai faktor, seperti organisasi,
manajer, bawahan dan situasi penugasan.
Ini disebut dengan pendekatan continegncy
Macam
Motivasi Positif
1.
Penghargaan thp pekerjaan
yang dilakukan
kebanyakan manusia senang menerima
pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikan dengan baik
2.
Informasi
Latar belakang atau alasan suatu tindakan
3.
Pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai seorang individu
Suatu perhatian yang diberikan dapat
menimbulkan akibat yang berbeda-beda ( konsep “individual differences”), sebab
itu jangan berlebihan
4. Persaingan
Umumnya seiap orang senang bersaing
secara jujur. Manajer dapat memberikan hadiah untuk pemenang
5.
Partisipasi
Macam
Motivasi Positif
5.
Partisipasi
“ democratic management atau
consultative supervision “. Partisipasi
ini membawa manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik, karena
banyaknya sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap
perintah yang diberkan dan adanya perasaan diperlukan ( feeling of importance )
6.
Kebanggaan
memberikan tantangan yang wajar,
keberhasilan mengalahkan tantangan akan
memberikan kebanggaan .
7.
Uang
Penggunaan uang sebagai alat motivasi terutama berguna untuk memuaskan kebutuhan
yang bersifat pisiologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar